
Mendadak, dua orang berpakaian kotor dan basah kuyup masuk ke dalam warung kopi dan melihat sang koboy yang sedang pingsan. Spontan salah satu dari mereka berkata, "Itu dia kampret yang numpang di mobil yang lagi kita dorong!"
Dalam kehidupan sehari-hari, Seringkali kita yakin bahwa kita adalah seorang yang TAHU walaupun sesungguhnya tingkat ke"TAHU"annya sangat minim. TAHU itu muncul karena kita sendiri memiliki pengetahuan, hanya persoalannya sedalam apakah tingkat pengetahuan yang dimiliki. Berkaitan dengan ini, ada adagium si TAHU dan SOK TAHU. si TAHU adalah sosok yang menguasai dengan sangat mendalam, mampu memadukan kepingan-kepingan persoalan dalam bingkai kefasihan dan kearifan, Kemudian memberikan solusi penuh dengan nilai-nilai hikmah. si SOK TAHU adalah sosok yang memiliki pengetahuan dari sisi luar/tertentu, sebatas hal-hal yang sifatnya kulit bukan isi, karena itu dalam melihat dan memecahkan persoalan seringkali timbul BIAS bahkan muncul masalah baru. Kita tidak salah menjadi YAKIN/SANGAT YAKIN, tetapi keyakinan itu menjadi bermakna dan positif ketika dibarengi dengan pengetahuan yang dalam, bukan kepingan-kepingan kecil atau potongan-potongan terpisah yang pada akhirnya justru menjungkirbalikkan keyakinan kita sendiri. Persoalannya kemudian, apakah ada keberanian untuk pada diri untuk mau menggali lebih jauh..lebih jauh..lebih jauh lagi?. seorang motivator M' Mario Teguh mengatakan, "Anda tidak bisa membangun kehidupan luar biasa dengan keberanian yang biasa, keberanian adalah kualitas yang memaksimalkan..Jika anda berani, anda akan memaksimalkan kebesaran dan ketinggian dari yang ingin anda capai, selain itu adalah PEMBATASAN HATI". Kehidupan adalah realitas pembelajaran, maukah kita mencari realitas itu untuk menjadi TAHU?. .........
(Chapter two..)
(Chapter two..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar