Click here for Myspace Layouts

Sabtu, 31 Juli 2010

EFT: Sebuah Fenomena Bangsa

Bangsa ini konon katanya dulu adalah sebuah bangsa besar. Tercatat dalam lembaran sejarah semenjak zaman prasejarah hingga masuk abad 1 M bahkan sampai hari ini bangsa ini telah membuat tinta emas peradaban umat manusia di berbagai belahan dunia. Diakui ataupun tidak INDONESIA adalah hamparan keagungan Ilahi nan indah dan elok..Cantik di mata, Sejuk di hati. Di sisi lain, secara SDM bangsa inipun tidak kalah ketinggalan. Dalam berbagai kesempatan olimpiade tingkat internasional di berbagai bidang ilmu pengetahuan, bangsa ini tercatat telah menorehkan tinta emas prestasi yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Artinya secara SDM, MANUSIA INDONESIA adalah manusia kreatif, inovatif, valid, rational-ilmiah dan penuh talenta. Saat ini, LIPI telah membuktikannya. Melalui serangkaian penelitian ilmiah yang panjang LIPI telah melahirkan sebuah alat yang luar biasa, bernama EFT (Electronic Fuel Treatment). Alat ini berfungsi merubah susunan molekul hidrokarbon BBm dengan mengacu pada teori LARMOR (fisikawan Eropa). EFT meresonansi secara elektris rantai molekul hidrokarbon dalam BBM yang masih menggumpal (keriting) menjadi terbuka. Hal ini memudahkan proses pembaurannya dengan oksigen, sehingga pembakarannya menjadi maksimal, Energi yang dihasilkan menjadi besar. pembesaran energi inilah yang mempengaruhi aspek2 lain terutama yang berkaitan dengan MESIN KENDARAAN. Melalui inovasi EFT ini LIPI telah membuktikan bahwa bangsa ini adalah bangsa yang berperadaban dan maju, persoalannya apakah hal ini disadari atau tidak. Di samping persaingan bisnis, tingkat kesadaran untuk memahami dan menggunakan produk dalam negeri masih sangat kurang. Harus diakui memang ini tidak lepas dari banyaknya kualitas produk lokal lain yang kurang bagus, tapi tentunya ini tidak bisa digeneralisir. Oleh karena itu penulis mencoba mengajak seluruh anak bangsa untuk MEMAHAMI..MEMAHAMI DAN MEMAHAMI dengan baik dan sempurna. Karena hal itulah yang akan membimbing kita untuk dapat merasakan dan membuktikan manfaat dari alat yang luar biasa ini. Tanpa itu, yang ada hanyalah prasangka, image dan gambaran tidak utuh serta tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Akhirnya, yang terjadi kemudian hanyalah KERUGIAN n KERUGIAN saja karena tidak dapat merasakan dan menikmati manfaat dari alat ini. Juga kehilangan kesempatan menghemat pengeluaran BBM demi memenuhi kebutuhan hidup lainnya ...
BRAVO INDONESIA.....BRAVO EFT

Minggu, 25 Juli 2010

PENGOBATAN HERBAL: MURAH OR MURAHAN

Saat ini tumbuh kesadaran baru terhadap dunia pengobatan dengan munculnya berbagai metode lain di samping yang telah ada. salah satunya yaitu: metode pengobatan Nabi (Thibbun Nabawi). Metode ini berangkat dari pemikiran bahwa,"RASULULLOH MEMILIKI PEMAHAMAN YANG LUAR BIASA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA, DENGAN DITUNTUN WAHYU ALLOH SWT (Al-Kahfi:110)". Bagian penting dalam proses pengobatan adalah meminum obat. Obat adalah salah satu sarana penyembuhan dari penyakit. Umumnya orang menganggap seorang dokter akan hebat jika memberikan obat dalam banyak jenis. Banyak obat yang beredar di sekitar kita, sayangnya masyarakat kita seringkali tidak bersungguh-sungguh dalam meneliti obat yang diminumnya. Oleh karena itu obat harus diberikan oleh tenaga yang mengerti benar manfaat dan mudharatnya. tidak semua dokter/tabib mengerti semua obat. Ada obat-obat tertentu yang seluk beluk penggunaannya hanya difahami oleh dokter/tabib dengan standart keahlian/spesialisasi khusus. Yang paling penting adalah bagaimana mengenali obat yang halal dan thoyyib. Dalam metode pengobatan Nabi, obat-obatan yang sangat dianjurkan adalah obat herbal. Obat herbal mengandung manfaat luar biasa bagi sistem metabolisme tubuh dan memiliki kemampuan untuk memperbaiki aktivitas biomolekular tubuh, karena tanaman obat herbal dapat melakukan biosintesis kombinasi dari senyawa metabolit sekundernya. Karena itu tidak hanya mengobati tapi juga mempunyai efek penyembuh antik (menyeluruh). Dalam berbagai penelitian di benua Eropa semenjak tahun 1960an sebanyak kurang lebih 200an, telah ditemukan berbagai manfaatnya. Hanya persoalannya ini tidak dipahami dengan baik atau juga belum muncul kesadaraan untuk mengkonsumsi obat-obat alami. Apalagi ada asumsi yang berkembang bahwa OBAT-OBAT HERBAL MURAH sehingga dipandang sebelah mata, KARENA MURAH..HERBAL DIANGGAP MURAHAN. Pandangan ini bisa jadi benar bahkan sangat valid dan otentik dari sudut pandang ilmiah ketika belum ada penelitian langsung tentang obat-obat Herbal. FAKTANYA, justru sebaliknya, bahkan jika diukur dengan teori-teori ilmu pengetahuan modern yang berbasiskan kaidah-kaidah ilmiah ilmu pengetahuanpun tidak terbantahkan. Oleh karena itu murahnya obat-obatan Herbal menjadi anugerah khususnya untuk kalangan menengah ke bawah. Sekarang, segala sesuatunya kembali kepada tingkat kepercayaan dan pemahaman kita semua, penulis hanya mengajak untuk JUJUR dan APA ADANYA melihat obat herbal. Karena fakta ilmiah telah berbicara. Dan tentunya kita sepakat bahwa ciri kemodernan bukan hanya terletak pada label dan prestise tapi juga berpikir faktual dan otentik tanpa prasangka atau reserve apapun..

Sabtu, 24 Juli 2010

EFISIENSI BIAYA HIDUP

Efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi juga berarti membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. Misalnya suatu pekerjaan dapat dikerjakan dengan cara A dan cara B. Untuk cara A dapat dikerjakan selama 1 jam sedangkan cara B dikerjakan dengan waktu 3 jam. dengan begitu dengan cara A (cara yang benar) baru bisa dikatakan cara yang efisien bila dibandingkan dengan cara B. Dalam kaitan dengan biaya, efisiensi berarti menggunakan uang secara minimum dengan membandingkan rancangan biaya A dengan biaya B. Dalam kehidupan sehari-hari biaya yang harus dikeluarkan adalah biaya transportasi. Jika menggunakan kendaraan pribadi berarti biaya yang dimaksud adalah BBM. Menurut sebuah survey, biaya untuk BBM sekitar 15-20%, bahkan dalam survey yang lain mencapai 25%. Melihat tingginya biaya tersebut, tentu ini mengindikasikan bahwa BBM saat ini sudah menjadi kebutuhan primer bukan lagi sekunder. Berbagai kalangan mencoba menyiasati hal tersebut dengan melahirkan berbagai teknologi yang dapat mengurangi biaya penggunaan BBM, tidak terkecuali dengan LIPI. Tenaga ahlinya membuat penelitian panjang untuk menjawab persoalan BBM tersebut. Berbagai pengalaman nyata telah membuktikan hasil penelitian LIPI, kesimpulannya terdapat nilai efisiensi min.15 % bahkan ada yang mencapai 40%. Apabila kita kaitkan dengan EFISIENSI BIAYA HIDUP Tentunya menjadi sangat signifikant. Sebagai asumsi perhitungannya kita ambil 17.5% dari anggaran 2.000.000/bln (keseluruhan biaya hidup): 17.5%X2.000.000=350.000 (untuk BBM). seandainya kita menggunakan EFT (ELEKTRONIC FUEL TREATMENT) dengan efisiensi kita asumsikan 15% berarti: 350.000X15%=52.500. Kenyataannya ada yang efisiensinya mencapai 40%, tentunya menjadi berapa rupiah. Artinya Uang ini dapat kita alokasikan untuk hal yang lain, biaya anak2 (Sekolah, jajan, hiburan dan lain2) ataupun untuk biaya kebutuhan rumah tangga lainnya. Ini baru bicara sektor rumah tangga, bagaimana dengan INDUSTRI? Saat ini segala sesuatunya berpulang kembali ke pengguna BBM, apakah melihat kesempatan ini atau tidak? Apakah mengurangi pemakaian BBM menjadi point penting dalam rencana pengaturan keuangannya atau tidak? atau jangan-jangan masih bingung pos mana yang bisa saya efisienkan

Senin, 05 Juli 2010

MENGHEMAT KANTONG

Dalam sebuah kesempatan terbetik keinginan mengurangi beban biaya bahan bakar (bensin) untuk memenuhi kebutuhan lain yang sangat penting, yaitu : Kebutuhan keluarga. Sementara di sisi lain dikarenakan keterbatasan income sementara outcome meningkat pada akhirnya saya harus membuat RAB n skala prioritas. Saya kemudian mengobservasi keinginan itu melalui diskusi dengan beberapa kawan-kawan yang memiliki kompetensi dan keahlian dalam hal kendaraan bermotor dengan berbagai aspeknya. Banyak informasi dan pada akhirnya menemukan konsep yang teramat sangat berbeda dimana konsepnya mengacu kepada ilmu FISIKA. 5 tahun riset dilakukan oleh LIPI dan kemudian diukur serta diuji berdasarkan standart pengujian internasional. Di samping itu dijadikan disertasi doktoral di perguruan tinggi Jerman dan lulus dengan predikat SUMMA CUM LAUDE. Saya termasuk orang sangat rational dan tidak mudah percaya, informasi yang saya terima mengenai alat ini tidak serta merta mendorong saya untuk MEMBUKTIKANNYA. Apalagi kawan-kawan bengkel saya TIDAK MEREKOMENDASIKAN. Pada akhirnya seiring tuntutan hidup saya harus memilih, mencoba dan siap menanggung segala resikonya. MEI 2007 saya pasang yang bernama EFT (ELECTRONIC FUEL TREATMENT). awal-awalnya rasa takut, tidak percaya, khawatir dan was-was mengiringi perjalanan menggunakan alat luar biasa ini, tetapi setelah 1 bulan memakai, ternyata saya dapat menghemat uang senilai 60000, jumlah yang kecil memang tetapi dihitung selama 1 tahun saja berapa apalagi 3 tahun..BISA DIBAYANGKAN!. Saya berujar "DARIPADA KASIH POM BENSIN 60000 MENDINGAN BUAT JAJAN ANAK SAYA 60000 ATAU BISA NAMBAHIN MAKAN PIZZA HUT RAME-RAME BARENG KELUARGA". beberapa bulan kemudian tentunya saya masih merasa khawatir dan belum yakin. Waktulah yang kemudian membuktikan, saya chek MEI 2010 tidak terbantahkan lagi, alat ini telah memberikan bukti bukan janji. saya hanya berfikir "ALANGKAH DAHSYATNYA NEGERI INI KETIKA MASYARAKATNYA BISA-MENGHEMAT KANTONG-SEHINGGA BERAPA RUPIAH NILAI EFISIENSI EKONOMISNYA YANG BISA DIMANFAATKAN UNTUK HAL LAIN" apalagi bicara usaha yang berbasiskan bahan bakar minyak (BBM), berapa juta atau bahkan berapa milyar nilai efisiensi operasinal perusahaaan dalam skala rupiah. Saya hanya ingin berbagi pengalaman mencari solusi menghemat kantong n mengefisiensikan keuangan, solusi riil dan faktual bukan rekayasa apalagi angan-angan belaka.